Seiring berjalannya waktu, organisasi dan aset perusahaan semakin berkembang, jumlah data semakin besar dan belum dimanfaatkan sebagai pendukung keputusan, serta proses bisnis antar divisi yang belum selaras dan belum berelasi dengan risiko, Key Performance Indicator (KPI), data, dan aplikasi. Hal tersebut menyebabkan organisasi tidak terkendali, sehingga menimbulkan tidak efektif dan efisiennya organisasi dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Enterprise Architecture (EA) dibutuhkan untuk mengatasi hal tersebut guna memetakan struktur dan tujuan organisasi, proses bisnis, struktur data dan informasi, aplikasi, infrastruktur teknologi informasi, dan kebijakan keamanannya.
EA adalah cetak biru organisasi yang menyelaraskan visi dan misi organisasi, risiko, KPI (Business Architecture) dengan teknologi informasi dalam perspektif data (Data Architecture), aplikasi (Application Architecture) dan teknologi (Technology Architecture). EA banyak digunakan dengan tujuan menyelaraskan antara bisnis dan teknologi informasi disuatu organisasi. Tujuan lainnya adalah untuk menyusun rencana transformasi organisasi, persiapan dalam melakukan perubahan bisnis organisasi, pembaruan pada infrastruktur, persiapan dalam melakukan implementasi Enterprise Resources Planning (ERP), melanjutkan transformasi, dan merger/akuisisi organisasi (J. Schekkerman, 2005). EA banyak diimplementasikan oleh organisasi swasta maupun pemerintahan. Pemerintahan merupakan organisasi yang paling banyak menerapkan EA, selanjutnya adalah perusahaan konsultan, dan berturut-turut adalah perusahaan jasa keuangan, industri/manufaktur, kesehatan, transportasi, telekomunikasi publik, energi dan asuransi (J. Schekkerman, 2005).
Training ini didesain untuk memberikan pemahaman, konsep, dan dasar penerapan EA. Materi pada training ini kami kembangkan berdasarkan pengalaman mengerjakan project-project EA di PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB), PT Pertamina EP (PEP), Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan Indonesia National Single Window (INSW). Setelah mengikuti training ini, peserta diharapkan dapat mengetahui bagaimana menerapkan EA menggunakan framework EA yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi serta mampu menyelesaikan masalah EA yang biasanya lama dikembangkan, tidak terpadu, terlalu abstrak dan sulit dipahami.
OBJECTIVES
1. Memahami konsep Enterprise Architecture
2. Memahami metodologi dan framework pengembangan Enterprise Architecture
3. Memahami standar pemodelan dalam pengembangan Enterprise Architecture
4. Memahami pengelolaan project Enterprise Architecture
AUDIENCE
1. Chief Information Officer
2. Enterprise Architect
3. Project Manager
4. Manager
5. IT Manager
6. Business Analyst
7. Systems Analyst
PREREQUISITES
1. Business Process Model and Notation (BPMN)
2. Systems Analysis and Design (SAD)
CONTENT
1. Pengantar EA
1.1. Apa dan Mengapa EA?
1.2. Manfaat dan Keuntungan EA
1.3. EA vs IT Roadmap vs Tata Kelola
2. Metodologi Pengembangan EA
2.1. Frameworks Pengembangan EA
2.2. Framework idEA
3. Pengembangan EA
3.1. Tahapan Architecture Vision
3.1.1. Vision, Mission, and Strategic Planning
3.1.2. Business Model Canvas
3.1.3. Organization Decomposition Diagram
3.2 Tahapan Business Architecture
3.2.1. Business Principles
3.2.2. Risk Diagram
3.2.3. KPI Diagram
3.2.4. Organization Actor Catalog
3.2.5. Business Process Diagram
3.2.6. Business Interaction Diagram
3.2.7. Corporate Governance
3.2.8. Matrix
3.3 Tahapan Data Architecture
3.3.1. Data Catalog
3.4 Tahapan Application Architecture
3.4.1. Application Portfolio Catalog
Course Features
- Lectures 6
- Quizzes 2
- Duration 32 hours
- Skill level All levels
- Language Indonesia
- Students 22
- Certificate Yes
- Assessments Yes